Jejak langkah itu cepat nian, cepat secepat tarikan nafasnya kian
jauh, kian mendaki gunung yang tinggi itu hingga terengah-engah dan
duduk di antara bongkahan batu yang berbentuk bangku itu. Dengan wajah
yang lelah namun masih terbesit semangat dalam raut wajahnya itu. siapa
dia?? dalam hatiku bertanya-tanya.begitu semangatnya orang itu tuk
mendaki lereng gunung ini. lereng yang terjal.
Mencoba ku susul langkah cepatnya itu namun lagi-lagi aku harus terseok-seok diantara batuan yang mengangah dan ilalang berduri. Terlebih lagi matahari kala itu sedang tak bersahabat. Namun bayangan orang itu terus melaju tanpa henti.sempat terbesit untuk menyudahi saja perjalanan ini. Namun rasa penasaran yang membuncah ini tak sanggup dibendung.
Hingga tiba-tiba ditengah perjalanan nampak bayangan itu terhenti. "kenapa tuh orang?" dalam hatiku bertanya-tanya."hemmm....mungkin capek," akupun mencoba untuk menerka-nerka penyebabnya.
Dengan gesit ku ambil kesempatan itu untuk menyusulnya dan melihat wajahnya yang penuh semangatt. Jejak langkah larinya cukup tahan uji. Rasa penasaran yang tinggi ini mengajakku berlari menghampiri bayangan itu hingga terengah engah payah. Dan aku duduk disampingnya.
"huftttt.....," udara yang merupakan hasil pernapasan pun kuhembuskan panjang-panjang.
Dengan penuh penasaran ku lihat wajahnya yang Termangu. Tenggelam dalam samudera keheningan pemandangan alam hijau kelabu kebiru-biruan.
Djogja, 21 Mei 2012
-Ruang belajar-
Mencoba ku susul langkah cepatnya itu namun lagi-lagi aku harus terseok-seok diantara batuan yang mengangah dan ilalang berduri. Terlebih lagi matahari kala itu sedang tak bersahabat. Namun bayangan orang itu terus melaju tanpa henti.sempat terbesit untuk menyudahi saja perjalanan ini. Namun rasa penasaran yang membuncah ini tak sanggup dibendung.
Hingga tiba-tiba ditengah perjalanan nampak bayangan itu terhenti. "kenapa tuh orang?" dalam hatiku bertanya-tanya."hemmm....mungkin capek," akupun mencoba untuk menerka-nerka penyebabnya.
Dengan gesit ku ambil kesempatan itu untuk menyusulnya dan melihat wajahnya yang penuh semangatt. Jejak langkah larinya cukup tahan uji. Rasa penasaran yang tinggi ini mengajakku berlari menghampiri bayangan itu hingga terengah engah payah. Dan aku duduk disampingnya.
"huftttt.....," udara yang merupakan hasil pernapasan pun kuhembuskan panjang-panjang.
Dengan penuh penasaran ku lihat wajahnya yang Termangu. Tenggelam dalam samudera keheningan pemandangan alam hijau kelabu kebiru-biruan.
"Mengapa anda berhenti disini?" tanyaku penasaran
"Aku lelah, perjalanan ini terlalu panjang dan terja bagikul...ku ingin menyudahi saja" jawabnya pesimis dan ragu
"lelah itu wajar karena kita bergerak,, namun jika kau memutuskan berhenti sampai disini, kau tak akan menikmatinya, kau hanya dapat lelahnya saja kawan," ujarku mencoba untuk membangkitkan reaksinya.
"tapi bagaiamana dengan batu-batu ini??" keluhnya
"batu akan tetap menjadi batu, dia tak akan bisa menjadi spon yang empuk..tapi buakankah batu bisa disingkirkan??" jawabku
"tenang saja kawan aku akan membantu menyingkirkan batu-batu ini" dengan dagu diangkat dan optimism ku menepuk-nepuk bahunya.
Djogja, 21 Mei 2012
-Ruang belajar-
Komentar
Posting Komentar