Sudah lama aku tidak menghadap monitor, menyuntuki sebuah tulisan; entah itu karya fiksi, essai, review , ataupun sekadar catatan harian. Disaat-saat seperti ini aku mendapati diriku seperti seorang pelaut yang enggan singgah. Seorang pelaut yang terus menantang ombak dan malam, tak hendak menepi, melego jangkar, untuk kemudian melepas lelah pada surau di suatu pesisir sebuah kota yang entah. Aku kira, perlu juga untuk mencuci muka, melarutkan bau asin dan bau malam. Laut tak berbatas sejenak aku tinggalkan dibelakang, bersama bau asin dan malam. Gelap dan tak terduga. *** Hari ini hari selasa, 13 Desember 2012. Ini hari pertamaku kembali ke kampus, kembali pada lembaran teks-teks yang dimuntahkan melalui mulut orang-orang tua yang berdiri di depan laptop dan papan tulis. Ini hari pertamaku setelah berlibur kembali pada rutinitas yang sangat terukur dan pasti. Dua hal yang paling aku benci dalam hidup ini, sekaligus membutuhkannya. Seorang teman menghampiriku, men
Ku warnai dunia, maka ku menulis