Langsung ke konten utama

Sepi


Titikan hujan membahasi bumi, berakibat semerbak bau tanah. Ketika itu aku pulang dari sebuah acara di Taman Kihadjar salah satu taman yang asyik buat ngumpul dan berdiskusi di sudut kampus. Karena lebatnya hujan, apalagi waktu sudah menunjukan sholat asar. Akhirnya kuputuskan untuk berteduh di sebuah Masjid kampus. Masjid Mujahidin, yang berada di sebelah barat Fakultasku.
Ku bergegas untuk membasuh muka, tangan, kepala, hingga sela-sela jari kakiku sebelum ku menghadap kepada Sang Khaliq, Sang Penggenggam Jiwa-jiwa manusia. Usai ku bersujud, menyelesaikan tugasku sebagai hamba, ku duduk di samping sekat-sekat beton di lantai 2. Menikmati hujan. Tiba-tiba pikirankupun terhangrayut pada teman-teman seperjuanganku di kampus. Teman-teman yang luarbiasa.
Hati ini pun bergejolak luar biasa, hingga bulir-bulir tetesan airpun terjun melayang menuju pangkuan.
Ketika teman-teman tetap berjuang, aku palah memilih pergi meninggalkan mereka. Namun itu bukan keinginan hati kecilku, aku masih ingin bersendaugurau di sela-sela perjuangan, bercanda disaat berdiskusi.
                                                            ***
 “Aku masih debelakang kalian kawan,. Aku tidak lari dari kalian hanya saja mencari tempat yang belum kalian pikirkan.” Teriak hati kecil ini
Taukah kalian aku disini sendirian, tidak ada lagi orang yang mengingatkanku ketika kusalah, tak ada yang mengajakku sholat berjama’ah ketika adzan telah berkumandang, dan tidak ada lagi uluran hangat nan lembut mengajak untuk belajar mengaji bersama.
Hatipun hanya bis bergejolak, dan menerima bebann yang kuambil sekarang,. Berjuang sendiri, ditempat yang asing. 

Ruang Sepi, 14 Januari 2012

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengangkatan Anak

BAB I PENDAHULUAN A.            Latar Belakang Manusia sudah dikodratkan untuk hidup berpasang-pasangan membentuk sebuah keluarga yang terdiri dari suami istri dan pada umumnya juga menginginkan kehadiran anak atau keturunan hasil dari perkawinannya. Mempunyai anak merupakan tujuan dari adanya perkawinan untuk menyambung keturunan serta kelestarian harta kekayaan. Mempunyai anak adalah kebanggaan dalam keluarga. Akan tetapi terkadang semua itu terbentur pada takdir ilahi dimana kehendak memperoleh anak meskipun telah bertahun-tahun menikah tak kunjung dikaruniai anak, sedangkan keinginan untuk mempunyai anak sangatlah besar. Jika demikian , penerus silsilah orang tua dan kerabat keluarga tersebut terancam putus atau punah.

Hatilah penyebabnya

warna jingga merona di ufuk senja menghiasi indahnya cakrawala. Sang surya pun perlahan mulai tenggelam di balik awan kelam. Dan sebentar gelap pun akan menyelimuti semesta. Tampak diriku sedang berdiri terpaku sambil menatap langit yang mulai menggelap. Desir sang bayu terasa lembut menerpa wajahku. Yang sambil membisikkan rayuan ke dalam anganku. wajah yang belakangan seringkali kusam karena ulahku Perlahan ku gambar seketsanya Dan kulihat satu guratan jelas penyebanya Ohh....  Perih...!!! Hati, ternyata hatilah penyebabnya Djogja, 15 September 2012 Jagalah hati, karena hati adalah pengendali jagalah hati, dengan mengingat Sang Pemilik hati

Pahlawan tanpa Pangkat

Capung-capung melayang-layanng di udara  bak pesawat terbang, diiringi nyanyian jangkrik dan tarian kupu-kupu. Senja ini sungguh indah. Diantara hamparan padi yang menhijau itu masih terselip sepetak sawah yang ditanami kacang tanah, itu adalah sawah embah . Entah mengapa ketika orang-orang menanam padi simbahku palah memilih menanam kacang, yang sekarang sudah siap panen. “Mbah, kok beda sama yang lain?? Yang lain nanem padi kok mbah nanem kacang?” tanyaku “Owh, ini bekas nanem winih nduk,, buat nanem padi sawah lor,” jawab simbah sambil tersenyum Aku adalah orang desa. Ayahku seorang petani dan dari keluarga petani juga, sedangkan ibuku seorang pedagang yang berasal dari keluarga petani juga. Hampir seluruh masyarakat di daerahku bekerja sebagai petani, namun tak jarang pula yang menjadi pedagang dan PNS namun jumlahnya kecil sekali.  Namun aku bangga menjadi anak petani,bagiku petani adalah pahlawan. walau banyak orang memandang sebelah mata. Bagi mereka petani adal