Bismillah...
Rebutan acara TV?? itu adalah kerjaanku dulu waktu masih kecil. Setelah seharian menguras tenaga di depan tungku kecil dan batu ukuran 1x0,5m ibuku selalu merebahkan tubuhnya kasur depan TV demikian ayahku, setelah seharian bergulat dengan cangkul dan arit dibawah terik matahari. Ya, kasur depan TV adalah tempat favorit kami sekeluarga ketika malam tiba. Dan hampir setiap hari pula aku, ayahku dan ibuku selalu rebutan acara TV. Aku dan Ayahku lebih suka nonton acara berita dan acara yang ringan dan lucu sedangkan ibuku demen banget sama sinetron, maklum ibu-ibu. Dan akhirnya aku dan Ayahku yang mengalah, dan lebih suka kabur dari rumah ke rumah embah.
Dari dulu aku memang tidak suka sama sinetron indonesia, karena menurutku ceritanya hanya berkutat rebutan harta, pacar, hingga suami/istri. Ya, walaupun ada yang brekualitas, namun itu hanya sedikit
Rebutan acara TV?? itu adalah kerjaanku dulu waktu masih kecil. Setelah seharian menguras tenaga di depan tungku kecil dan batu ukuran 1x0,5m ibuku selalu merebahkan tubuhnya kasur depan TV demikian ayahku, setelah seharian bergulat dengan cangkul dan arit dibawah terik matahari. Ya, kasur depan TV adalah tempat favorit kami sekeluarga ketika malam tiba. Dan hampir setiap hari pula aku, ayahku dan ibuku selalu rebutan acara TV. Aku dan Ayahku lebih suka nonton acara berita dan acara yang ringan dan lucu sedangkan ibuku demen banget sama sinetron, maklum ibu-ibu. Dan akhirnya aku dan Ayahku yang mengalah, dan lebih suka kabur dari rumah ke rumah embah.
Dari dulu aku memang tidak suka sama sinetron indonesia, karena menurutku ceritanya hanya berkutat rebutan harta, pacar, hingga suami/istri. Ya, walaupun ada yang brekualitas, namun itu hanya sedikit
Komentar
Posting Komentar