Langsung ke konten utama

Pendakian Senja

Sebuah cerita di siluet senja keharmonisan
persahabatan adalah sebuah perjalanan
ibarat mendaki sebuah puncak pegunungan
walau ribuan jalan pulang kan memisahkan
ribuan pendakian kan menyatukan kerinduan

rindu yang mengisahkan ribuan bingkai kenangan
bersama ribuan jejak kaki yang berjalan beriringan
dimana beban menjadi ringan

dimana rintang tak menjadi penghalang
tuk menghantarkan pada sebuah tujuan
malam dimana kabut menghilang
lampu lampu perkotaan dihamparkan
mengerdilkan ego dan kesombongan

kemudian lelah pun telah rebah
di antara senandung senandung alam
rerumputan
ilalang
reranting dan dedaunan
semua berdendang
bersama perapian yang menari di dinginnya hembusan angin malam
semua terlentang
menghadap bentang langit malam
dimana bintang bintang menemani sang rembulan
berlarian
menari
hingga satu dua berjatuhan
lalu menghilang
dan semburat fajar pun datang
membentang bersama senyuman
senyum yang menghangatkan jiwa jiwa yang memendam kerinduan

 karena persahabatan ibarat sebuah pendakian
yang terbingkai dalam suka duka perjalanan
yang akan menjadi kerinduan
dan menghadirkan senyuman

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pahlawan tanpa Pangkat

Capung-capung melayang-layanng di udara  bak pesawat terbang, diiringi nyanyian jangkrik dan tarian kupu-kupu. Senja ini sungguh indah. Diantara hamparan padi yang menhijau itu masih terselip sepetak sawah yang ditanami kacang tanah, itu adalah sawah embah . Entah mengapa ketika orang-orang menanam padi simbahku palah memilih menanam kacang, yang sekarang sudah siap panen. “Mbah, kok beda sama yang lain?? Yang lain nanem padi kok mbah nanem kacang?” tanyaku “Owh, ini bekas nanem winih nduk,, buat nanem padi sawah lor,” jawab simbah sambil tersenyum Aku adalah orang desa. Ayahku seorang petani dan dari keluarga petani juga, sedangkan ibuku seorang pedagang yang berasal dari keluarga petani juga. Hampir seluruh masyarakat di daerahku bekerja sebagai petani, namun tak jarang pula yang menjadi pedagang dan PNS namun jumlahnya kecil sekali.  Namun aku bangga menjadi anak petani,bagiku petani adalah pahlawan. walau banyak orang memandang sebelah mata. Bagi mereka petani adal

Pengangkatan Anak

BAB I PENDAHULUAN A.            Latar Belakang Manusia sudah dikodratkan untuk hidup berpasang-pasangan membentuk sebuah keluarga yang terdiri dari suami istri dan pada umumnya juga menginginkan kehadiran anak atau keturunan hasil dari perkawinannya. Mempunyai anak merupakan tujuan dari adanya perkawinan untuk menyambung keturunan serta kelestarian harta kekayaan. Mempunyai anak adalah kebanggaan dalam keluarga. Akan tetapi terkadang semua itu terbentur pada takdir ilahi dimana kehendak memperoleh anak meskipun telah bertahun-tahun menikah tak kunjung dikaruniai anak, sedangkan keinginan untuk mempunyai anak sangatlah besar. Jika demikian , penerus silsilah orang tua dan kerabat keluarga tersebut terancam putus atau punah.
Menyerah!