Baru, ketika kata ini muncul maka akan muncul perasaan
senang, seperti anak kecil ketika diberikan mainan baru oleh orang tuanya. Tapi
bukan itu yang kurasakan kini. Entah apa yang kurasakan sekarang akupun tak tahu, yang jelas hatiku kalut seperti benang yang kusut.
Kini aku berada ditempat yang berbeda. Gemuruh disini sangat kejam. Hujan disini juga terlalu deras. Walau banyak ilmu yang kudapatkan, tetap saja
ilmu itu tak melulu menyenangkan ketiaka itu.
Ingatan saya masih jernih ketika kuputuskan untuk mampir
ditempat ini awakku mriyang tiga hari tiga malam. Oleh karena itu hati ini selalu meyakinkan apakah benar akan keputuskanku. Tempat ini terlalu ramai bagiku, yang tak pernah mencicipi dunia luar selain rumah dan sekolah. Terlebih lagi ada beberapa penghuni rumah ini yang sedikit tak percaya denganku. Mungkin karena aku berbeda dengan kebanyakan penghuni disini.
Jauh di bawah alam sadar, neuronneuron saya bergejolak dan
memberontak. hawa asing yang menelusup di bawah leher berusaha mengusik dan
mencekik. memburu desah napas yang terengahengah. tengah malam disudut ruang ini akupun selalu
menangis untuk entah apa yang ku tangisi. tidak begitu jelas.
rasanya menderita. dan bodohnya saya membiarkan saya merasa kasihan pada diri sendiri.
itu bodoh. Tidak semua salah di tempat ini, yang salah adalah jika diri ini tak mampu menempatkan diri.!!
rasanya menderita. dan bodohnya saya membiarkan saya merasa kasihan pada diri sendiri.
itu bodoh. Tidak semua salah di tempat ini, yang salah adalah jika diri ini tak mampu menempatkan diri.!!
sesuatu yang baru tidak melulu buruk, juga tidak melulu baik.
'kalau dipikir berat akan berat, kalau dipikir ringan akan ringan. semua itu tergantung bagaimana kamu mengendalikan pikiranmu'
merentas bangkit menunjukan warna diri kepada dunia itu
mungkin yang terbaik..
Komentar
Posting Komentar