Capung-capung melayang-layanng di udara bak pesawat terbang, diiringi nyanyian
jangkrik dan tarian kupu-kupu. Senja ini sungguh indah. Diantara hamparan padi
yang menhijau itu masih terselip sepetak sawah yang ditanami kacang tanah, itu
adalah sawah embah. Entah mengapa
ketika orang-orang menanam padi simbahku palah memilih menanam kacang, yang
sekarang sudah siap panen.
“Mbah, kok beda sama yang lain?? Yang lain nanem padi kok
mbah nanem kacang?” tanyaku
“Owh, ini bekas nanem winih
nduk,, buat nanem padi sawah lor,” jawab simbah sambil tersenyum
Aku adalah orang desa. Ayahku seorang petani dan dari
keluarga petani juga, sedangkan ibuku seorang pedagang yang berasal dari
keluarga petani juga. Hampir seluruh masyarakat di daerahku bekerja sebagai
petani, namun tak jarang pula yang menjadi pedagang dan PNS namun jumlahnya
kecil sekali.
Namun aku bangga menjadi anak petani,bagiku petani adalah
pahlawan. walau banyak orang memandang sebelah mata. Bagi
mereka petani adalah pekerjaa yang tidak menjajikan dan identik dengan desa yang
udik dan kampungan. Tapi bagiku tidak!!!
Jika kita bayangkan, tidak ada petani di Indonesia, apa yang
terjadi?? Siapa yang akan menghasilkan beras, buah-buhan, sayur-mayur?? Apakah
presiden? Ataukah Ekonom??
Petani adalah pahlawan tanpa pangkat, ia pahlawan yang tak
pernah dilirik bahkan sering diabaikan. Indonesia terkenal sebagai negara
Agraris dan Maritim, tapi rakyatnya malu jika bekerja menjadi petani. Para petani
dianggap pekerjaan rendahan. Berbeda dengan
jepang, disama pekerjaan petani adalah pekerjaan terpandang setelah Guru.
Komentar
Posting Komentar